Tinta Ummat Muhammad, Kisah Abdullah Bin Abbas

“Dia adalah Pemuda Pemilik Lisan yang Senantiasa Bertanya dan Hati yang Berakal” (Umar bin Khattab) Dia adalah tokoh sahabat ternama yang memiliki kemuliaan dari dirinya. Ia tidak pernah ketinggalan untuk mendapatkan kemuliaan: Pada dirinya telah terkumpul kemuliaan menjadi seorang sahabat Rasul, meski ia lahir terlambat namun ia mendapatkan kemuliaan menjadi salah seorang sahabat Nabi Saw. … Baca Selengkapnya

Malaikatpun Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Usaid bin Al Hudhair

Di awan tersebut tergantung benda-benda seperti lampu. Maka seluruh langit menjadi terang benderang. Benda-benda itu terus naik ke langit sehingga tak terlihat lagi. Keesokan paginya, ia menghadap Nabi Saw dan menceritakan apa yang telah ia lihat semalam. Nabi Saw lalu bersabda kepadanya. “Itu adalah para malaikat yang mendengarkan bacaanmu, Ya Usaid! Jika engkau teruskan bacaanmu, pasti manusia melihat mereka sehingga tidak samar lagi bagi manusia untuk melihat malaikat!”

Kisah Dibalik Turunnya Surat Abasa, Allah Menegur Rasulullah SAW.

Siapakah orang yang telah membuat Nabi mendapatkan kecaman dari langit dan telah membuat Beliau gelisah?! Siapakah orang yang telah membuat Jibril al Amin turun dari langit untuk menyampaikan kepada hati Nabi Saw tentang sebuah wahyu yang berkenan dengan dirinya?! Dialah Abdullah bin Ummi Maktum yang menjadi muadzin (orang yang mengumandangkan adzan) Rasulullah Saw.

Da’i Islam Suku Ghifar, Sahabat Abu Dzar Al Ghifari

Abu Dzar mempersiapkan bekal untuk berangkat. Ia membawa tempat air kecil bersamanya. Keesokan harinya ia berangkat menuju Mekkah untuk bertemu dengan Nabi Saw dan mengetahui kisah kenabian Beliau langsung darinya. Abu Dzar tiba di Mekkah dengan diam-diam karena khawatir akan kejahatan penduduknya. Ia telah mendengar kemarahan Quraisy dalam membela tuhan-tuhan mereka dan penyiksaan mereka terhadap orang yang mengaku sebagai pengikut Muhammad Saw.

Menerapi Gaya Hidup Islami Meskipun Belum Muslim. Kisah Sahabat Zaid Al Khair

Sang penunggang kuda berkata: “Apakah engkau mengira bahwa aku akan menyiksamu padahal engkau telah minum dan makan bersama bapakku?, dan engkau telah membuatnya bersedih pada malam itu?” Begitu aku mendengar nama bapaknya maka aku langsung bertanya: “Apakah engkau adalah Zaid Al Khail?” Ia menjawab: “Benar!.”